Selasa, 02 Februari 2016

Berfilsafat Itu Hak Semua Orang



Berfilsafat Itu Hak Semua Orang

Filsafat di kalangan masyarakat kebanyakan seringkali diidentifikasi serta di fahami sebagai sesuatu yang rumit, sulit, dan membingungkan bahkan menyesatkan!. Tidak berhenti disana, filsafat sering kali di simpan sebagai sesuatu yang hanya layak dan patut di geluti oleh orang-orang tertentu saja serta diidentikan dengan orang-orang serius, pintar, memiliki IQ di atas rata-rata, berkaca mata tebal atau dengan kata lain ranah filsafat adalah ranah eksklusif. Terlebih filsafat sering kali hanya di hadirkan untuk kalangan dan di peruntukan kaum akademis, yang dituturkan oleh para profesor-profesor lawas dengan sejumlah teori-teori rumit. Filsafat demikian menjadi semakin berjarak dan jauh dengan hakikat filsafat pada dirinya sendiri; mencintai kebenaran!.
“Kita bukan harus belajar filsafat, melainkan berfilsafat” kurang lebih demikian kata-kata yang sering kali dikatakan oleh seorang Immanuel Kant. Apa yang di katakanya oleh sang filsuf Jerman itu, kemudian di jabarkan oleh C.A. Van Peursen: Bukan belajar pengetahuan historisnya, tetapi belajar menjadi seorang filsuf. Maksudnya, mempelajari filsafat tidak mesti terbatas hanya pada kajian maca-macam system filsafat yang pernah muncul di sepanjang sejarah dunia pemikiran, akan tetapi kita harus berpartisipasi dengannya, menceburkan diri ke dalamnya. Kenikmatan, kepuasan dan gairah filsafat tidak akan pernah jatuh begitu saja di pangkuan kita tanpa berfilsafat. Dengan kata lain, tidak ada aturan bahkan larangan untuk berfilsafat. Semua orang berhak berfilsafat!.

Nama               : Fitri Mayasari
NIM                : 150641077
Dosen              : Aliet Noorhayati Sutrisno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar