Senin, 25 Januari 2016

Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan



Sebagai seorang guru minimal harus mengerti filsafat dan ilmu filsafat, ilmu filsafat pendidikan, hubungan antara keduanya dan hubungan dengan filsafat negara dan ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan praktis normatif, serta hubungan antara filsafat pendidikan dan sistem pendidikan maupun cabang-cabang ilmu pengetahuan lain.
Sistematika pembahasan dibagi menjadi tiga, yaitu pengertian filsafat, filsafat sebagai metode berpikir, dan filsafat pendidikan.

A.  PENGERTIAN FILSAFAT
secara etimologis filsafat berasal dari bahasa Yunani, philein dan sophia artinya cinta kebijaksanaan. Cinta menunjukkan suatu suatu sikap tahan uji dan tak mau menyerah, selalu berusaha demi tercapainya suatu maksud. Sedangkan kebijaksanaan adalah suatu kondisi dimana orang mungkin bertindak secara komprehensif dan radikal.

Asal mula timbul istilah filsafat
Menurut Cicero, penulis Romawi (106-43 SM) yang pertama kali memakai kata filsafat adalah “Pitagoras” abad ke 5 SM. Yang dipergunakan oleh Pitagoras sebagai reaksi terhadap orang-orang yang menamakan dirinya “ahli pengetahuan”.Tetapi pada akhirnya manusia tidak akan dapat menjadi ahli ilmu pengetahuan dan hanyalah sebagai pencari dan pencinta pengetahuan.

B. FILSAFAT DAN ILMU
Hubungan filsafat dan Ilmu
Perbandingan filsafat dan Ilmu berdasarkan obyek materia dan obyek Forma:
Filsafat dan dan Ilmu berbeda dalam obyek forma maupun obyek materia. Dalam hal obyek materia filsafat mencakup semua obyek materia dari ilmu yang bermagam-macam.Sedangkan ilmu hanya mengambil bagian-bagian materia.



C.    FILSAFAT SEBAGAI METODE BERFIKIR
1.      Berpikir bagi Manusia
Manusia sebagai makhluk hidup yang berderajat tinggi bila dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Dimana manusia dapat mengatasi alam, artinya dapat merubah ketentuan alam dengan mengadakan pengolahan alam sesuai dengan kebutuhan hidupnya atau dalam istilah lain, manusia dapat membudayakan alam. Ini semua dikarenakan manusia memiliki kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir inilah yang merupakan salah satu ciri kekhususan manusia dan yang membedakan manusia dengan makhluk lain.
2.      Hasil Proses Berpikir
       Menurut beberapa ahli psikologi, hasil proses berpikir sebagai berikut :
a.       Pengertian atau Konsep
Pengertian atau konsep adalah gambaran dan gerakan dari barang yang dapat dilihat oleh akal manusia.
b.      Pendapat atau Keputusan
Mempunyai maksud bahwa pengertian tentang sesuatu bila dihubungkan dengan pengertian sesuatu yang lain akan membentuk suatu pendapat atau keputusan.
c.       Kesimpulan atau Pemikiran
Pemikiran adalah hasil berpikir yang menghubungkan pendapat satu dengan pendapat yang lain untuk mendapatkan pendapat baru.
 
3.      Bentuk-Bentuk Berpikir
a.       Berpikir secara Pengalaman (Rautine Thinking)
Berpikir tentang sesuatu yang dihadapi dengan mengakumulasikan berbagai pengalaman untuk mendapatkan pengalaman yang cocok sesuai dengan masalah yang dihadapi.
b.    Berpikir secara Ingatan (Representative Thinking)
Berpikir tentang sesuatu yang dihadapi dengan mengingat-ingat tanggapan-tanggapan   yang tersimpan dalam jiwanya.
c.     Berpikir Reproduktif
Berpikir tentang sesuatu yang dihadapi dengan mengulang kembali dan mencocokan pada sesuatu hasil pemikiran sebelumnya (baik hasil pemikiran diri sendiri maupun orang lain).
d.    Berpikir Kreatif
Berpikir tentang sesuatu yang dihadapi dengan mengadakan penyelidikan untuk mengetahui aspek-aspek atau faktor-faktor yang terkandung didalamnya dan mengumpulkan bahan-bahan pengetahuan yang lain yang berhubungan dengan aspek-aspek tersebut, kemudian mengolahnya sehingga tercipta hasil penemuan baru.
e.     Berpikir Rationil atau Logis
Berpikir tentang sesuatu yang dihadapi dengan menghubungkan pengertian satu dengan pengertian yang lain untuk mendapatkan pemgertian baru.
Dari kelima bentuk berpikir ini, yang tampak besar peranannya dalam memberikan  ciri khusus bagi manusia adalah berpikir kreatif dan berpikir rationil.


D.  FILSAFAT PENDIDIKAN
a.    Sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah norma-norma tingkah laku perbuatan manusia dalam kehidupan.
  b.    Sebagai ilmu pengetahuan praktis,tugas pendidikan, dan pendidik.
c.    Sesuai kenyataan di atas ilmu pendidikan erat hubungannya dengan ilmu filsafat dan normatif lainnya.
d.   sistem pendidikan bertugas merumuskan alat-alat, prasarana, pelaksanaan, dan pola-pola pendidikan dan dibina untuk mencapi tujuan pendidikan.
e.   Isi moral pendidikan berisi perumusan norma-norma(nilai spiritual etis)
f.    wajar tiap manusia memiliki filsafat hidup dan pikiran tentang kehidupan dan penghidupannya.

2.      Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
a. Progesivisme
                               Mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia dapat mengatasi masalah yang bersifat menekan manusia. Belajar bertumpu pada anak didik yang dapat menghayati belajar yang edukatif dan bukan yangmisedukatif.PandanganMengenai Kurikulum.Kurikulum sebagai pengalaman yang edukatif.  Kurikulum bersifat eksperimental
b. Esensialisme
       Esensialisme mempunyai tinjauan mengenai kebudayaan dan pendidikan yang berbeda dengan progresivisme. Progresivisme mempunyai sifat fleksibel. Sifatdemikianmenjadikanpedidikankehilanganarah. Pendidikanharuslah bersendikan nilai kestabilan yang dapat memenuhi adalah pandangan esensialistik awal.Idealisme dan realisme adalah aliran filsafat yang membentuk esensialisme yang masing masing bersifat elektik(pendukung esensialisme)
c.    Perenialisme
      Perealisme memandang bahwa keadaan sekarang adalah sebagai zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh kekacauan, kebingungan dan kesimpang siuran. Selain itu perenialisme sebagai zaman yang membutuhkan usaha untuk mengamankan lapangan moral, intelektual dan lingkungan sosial cultural yang lain.











Nama    :Devi Riyanti
Kelas    :SD15 A.2
Dosen   :Aliet Noorhayati Sutisno, M.Phil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar